Pejabat senior Hamas, Saleh al-Arouri, mengakui kelompoknya terlibat dalam penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel Juni lalu. Kematian tiga remaja ini berlanjut pada serangan brutal militer Israel di Jalur Gaza.
Dalam jumpa pers di Istambul, Saleh al-Arouri mengonfirmasi tuduhan Israel bahwa Hamas yang ada di balik penculikan dan pembunuhan ketiga remaja itu. Dikutip dari kantor berita Reuters 21 Agustus 2014, Saleh al-Arouri merupakan pejabat Hamas dari Tepi Barat, yang tengah hidup dalam pengasingan di Turki.
"Banyak spekulasi mengenai operasi ini. Beberapa mengatakan itu adalah konspirasi," kata al-Arouri kepada delegasi pertemuan International Union of Islamic Scholars, Rabu 20 Agustus 2014.
Dalam rekaman yang disiarkan, al-Arouri mengakui salah satu sayap Hamas, Qassam Brigades, bertanggung jawab atas penculikan tiga remaja Israel di Tepi Barat. Ketiga remaja itu adalah Eyal Yifrach (19), Gilad Sha’ar (16), dan Naftali Fraenkel (16).
"Ada yang menyebut kasus ini adalah konspirasi Israel. Saya katakan, bukan," kata al-Arouri, seperti dikutip dari Indian Express.
Kata dia, mujahidin al-Qassam lah yang melakukan penculikan. "Itu bagian dari dukungan bagi aksi mogok makan para tahanan," kata dia merujuk pada warga Palestina yang ditahan Israel.
Penculikan dan pembunuhan ketiga remaja itu memicu kemarahan Israel. Saat itu, Hamas sempat membantah ada di balik kasus ini. Kala itu, juru bicara kelompok Hamas, Sami Abu Zuhri, bahkan mengingatkan apabila Israel benar-benar menabuh genderang perang, maka akan kembali meningkatkan ketegangan di kawasan itu.
"Coba saja mereka membuat perang di Gaza, maka gerbang neraka akan terbuka untuk Israel," tegas Zuhri.| Sumber: viva.co.id
Editor: Murdani Abdullah