Gubernur Zaini Abdullah mengkritik pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya milik PLN yang menggunakan batubara yang dipasok dari Kalimantan untuk bahan bakar pembangkit listrik itu.
Karena itu, gubernur meminta Manjemen PLTU Nagan Raya memakai batubara produksi lokal milik PT Mifa Bersaudara yang pelabuhan stok batubaranya berdampingan dengan kantor PLTU Nagan.
“Anda kerja di sini, masuk uang ke sini juga harusnya,” kata Gubernur Zaini di hadapan jajaran manajemen PLTU Nagan Raya, Rabu, 10 September 2014.
Menanggapi permintaan gubernur, manajemen PLTU Nagan mengatakan mereka memasok batubara dari Kalimantan lantaran kualitas batubara lokal tidak sesuai kebutuhan mereka.
Disebutkan, batubara produksi PT Mifa hanya memiliki 3.100-3.400 kalori/kilogram. Sedangkan batubara Kalimantan kandungan kalorinya mencapai 5.000 kalori/kg.
“Batubara lokal tingkat kekerasannya berbeda, sehingga dikhawatirkan bisa merusak mesin,” kata manajemen PLTU.
Namun begitu, solusi yang bisa dilakukan adalah dengan mencampur batubara Kalimantan dan batubara lokal. Ini kemungkinan bisa dilakukan April 2015.
Disebutkan, PLTU Nagan Raya membutuhkan 100 ribu ton per bulan.
Sebelum berkunjung ke lokasi PLTU Nagan Raya, Gubernur Zaini Abdullah mendengar pemaparan dari PT Mifa Bersaudara yang memproduksi batubara.
Pelabuhan perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki Surya Paloh ini letaknya bersebelahan dengan PLTU Nagan Raya. Namun, karena letaknya di perbatasan, PLTU berada di kawasan Nagan Raya, sementara pelabuhan Mifa berada di wilayah Aceh Barat.
Di sini, sambil sarapan pagi, Gubernur mendengar pemaparan dari manajemen PT Mifa.
Disebutkan, PT Mifa Bersaudara adalah anak perusahaan PT Media Djaya Bersama. Perusahaan lain yang masih satu grup adalah Bara Energi Lestari yang beroperasi di Nagan Raya.
Mendapat izin operasi produksi pada 2011, saat ini PT Mifa sedang menyelesaikan pembangunan pelabuhan yang ditargetkan selesai pada November mendatang. Namun begitu, sudah beberapa bulan ini Mifa memasok batubara untuk Lafarge Semen Andalas di Lhoknga, Aceh Besar, sebanyak 15-23 ribu ton bulan.
Gubernur Zaini Abdullah tampak senang dengan perkembangan yang diperlihatkan oleh PT Mifa Bersaudara yang dinilai punya komitmen berinvestasi di Aceh. Itu sebabnya, gubernur ingin agar perusahaan pengguna batubara yang beroperasi di Aceh memanfaatkan batubara lokal.
External Relation Senior Manager PT Mifa Dr Gunawan Adnan mengatakan, investasi yang telah digelontorkan lebih dari 2 triliun.
Kunjungan gubernur ke PT Mifa dan PLTU Nagan Raya adalah rangkaian dari kunjungan kerja ke pantai barat dan wilayah tengah Aceh. Dari sana, perjalanan dilanjutkan ke Nagan Raya, lalu menuju Aceh Tengah lewat kawasan perbukitan Beutong Ateuh. Malam ini rombongan dijadwalkan menginap di Takengon, Aceh Tengah. []
Editor: Yuswardi A. Suud