MEMAKAI baju kaos ketat dipadu jeans ketat ala jilboobs dengan menampakan lekuk tubuh ibarat telanjang bukanlah trend fashion yang patut ditiru. Bukannya terlihat trendy, yang ada malah aneh dan memalukan.
Pandangan itulah yang dilihat Dian Afriani, 19, mahasiswi FKIP Biologi Unsyiah yang menetap di Komplek PT Arun, Krueng Geukuh, Aceh Utara. Kepada atjehpost.co, Minggu 14 September 2014, Dian mencoba berbagi pendangannya tentang jilboobs.
“Busana yang dikenakan seorang wanita muslimah secara tidak langsung mencerminkan kepribadiannya. Memakai pakaian ala jilboobs menunjukan bahwa wanita itu ‘gampangan’. Karena ia menujukan aurat kepada orang atau lelaki yang tidak semestinya,” beber Dian.
Bagi dirinya, aurat wanita hanya boleh ditunjukan kepada suaminya kelak, bukan mengumbar kepada semua lelaki di sepanjang jalan. Layaknya barang murah yang banyak diminati, begitu pun wanita yang mempertontonkan auratnya.
“Saya rasa tidak perlu merasa kuno memakai jilbab dengan pakaian longgar dan tertutup. Coba saja lihat artis yang berhijab seperti Inneke Koesherawati, Lyra Virna, Risty Tagor, Zaskia Adya Mecca, mereka tetap cantik dan modis meski menutup tubuhnya,” ujar Dian.
Menurutnya, pakaian ala jilboobs itu terlihat aneh. Memakai jilbab namun serba membentuk.
“Yang terpenting, apapun yang kita pakai harus membuat kita merasa nyaman. Jangan terlalu mengikuti trend yang justru membuat kita gak PD ‘Percaya Diri’. Untuk jilboobs gak usah diikuti lah, karena itu bukan trend fashion. Yang ada malah aneh dan malu-maluin,” tutupnya sambil tersenyum.
Editor: Murdani Abdullah