SEBELUM menjadi kolektor manuskrip Aceh, Masykur bin Syafruddin mengoleksi uang kertas dan koin kuno. Remaja 17 tahun yang tinggal di Blang Glong, Bandar Baru, Pidie Jaya, ini sempat meraup laba luar biasa hasil bisnis online koin kuno. Mau tahu berapa? Jangan kaget: ratusan juta!
Ditemui ATJEHPOST.co di rumah orang tuanya, Rabu, 8 Oktober 2014, malam, Masykur mengatakan, ia mengoleksi uang kertas kuno sejak penghujung tahun 2012. Mulanya, ia membeli sembilan lembar uang zaman silam dengan harga Rp100 ribu. “Setelah tujuh kali saya beli untuk koleksi, pada bulan Juni 2013 saya jual sebagian, laku 300 ribu,” kata Masykur.
Ia kemudian tertarik mengoleksi peng griek jamuen (koin kuno). Gambar koin kuno itu diposting di facebook. “Akhirnya dilihat orang Malaysia dan Brunei, diminta beli. Waktu itu saya sempat bingung, mau kirim uang lewat apa karena kita tidak ada rekening bank Malaysia,” ujar Masykur.
Hasil konsultasi dengan pihak PT Pos, Masykur disarankan memakai fasilitas western union. “Kirim western union, kirem barang ke sana lewat pos,” kata siswa kelas tiga MAN Beureunuen, Pidie ini.
“Awalnya koin pitis Palembang, koin dari perak tahun 1609 sampai 1890. Awalnya karena belum tau (harga) pasaran, saya jual hanya seribu setengah per koin,” ujar Masykur.
Ia lantas menjual koin kuno kepada orang Malaysia dan Brunei Darussalam yang hobi numismatik dengan harga mahal. Maskur pun semakin tertarik menekuni bisnis jual beli online ini. Ia beli koin kuno dari Palembang (Sumatera Selatan), Jawa Barat, dan Kalimantan, setelah memperoleh informasi melalui facebook. Hasil pembelian tersebut dikoleksi, kemudian dijual lagi.
“Jai that lagot, na yang peubloe meukilo, sikilo siribe neuk. Le that peminat, dan stok tersedia sabe. Sampe uroe nyan, Alhamdulillah, keuntungan jai that,” kata dia tentang hasil bisnis koin kuno kala itu.
“Ratusan juta,” ujar Masykur saat ditanya berapa laba yang ia peroleh dari bisnis tersebut.
Akan tetapi, Masykur tidak menjual semua uang kertas dan koin kuno. Sebagian di antaranya masih disimpan sebagai koleksi pribadi. Salah satunya koin kuno keluaran tahun 1897. “Koin 1 gulden (bergambar) Ratu Wilhelmina, uang masa penjajahan Belanda,” ujar dia.
Sukses menggeluti bisnis jual beli online koin kuno sejak 2013 sampai April 2014, sekitar dua bulan kemudian Masykur mulai mengoleksi nashkah kuno atau manuskrip Aceh. (Baca: Hayeu Masykur Siswa Kolektor Manuskrip Aceh).
Editor: Murdani Abdullah