GUBERNUR Aceh Zaini Abdullah dikabarkan mengutus adik iparnya, Muzakkir A. Hamid untuk menemui dan membujuk Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haytar yang sedang berada di Penang, Malaysia. Muzakkir adalah adik kandung Niazah A. Hamid, istri Zaini Abdullah. Ia juga diangkat menjadi staf khusus gubernur.
Sumber ATJEHPOST.Co menuturkan, Muzakkir A Hamid terbang ke Penang dan bertemu Wali Nanggroe di sana. “Namun, Wali tidak bersedia menerima lama-lama, hanya sebentar saja,” kata sumber itu.
ATJEHPOST.Co menghubungi salah satu staf Wali Nanggroe untuk memastikan adanya pertemuan itu pada Selasa, 25 November 2014 . “Ya, benar. Tetapi saya tidak tahu apa yang disampaikan. Pertemuan hanya sebentar,” kata staf itu.
Hubungan Gubernur Zaini Abdullah dengan Wali Nanggroe memburuk setelah gubernur tidak mengindahkan surat rekomendasi Wali Nanggroe terkait proyek Revitalisasi Kilang Arun.
Dalam proyek ini, Wali Nanggroe meminta agar Pemerintah Aceh melalui PDPA menerima persentase saham 49 persen, dan sisanya 51 persen untuk PT Artanusa Trada selaku investor. Permintaan itu disampaikan lantaran sudah sangat menguntungkan bagi pemerintah dan rakyat Aceh agar secepatnya bisa dilakukan rekrutmen tenaga kerja.
Sedangkan Wali Nanggroe menilai persentase saham 49 persen untuk Pemerintah Aceh melalui PDPA sudah sangat maksimal lantaran PDPA tidak perlu menempatkan modal kerja.
Namun, Gubernur Zaini Abdullah lebih sepakat dengan adiknya, Muhammad Abdullah, untuk menuntut saham 51 persen. Padahal, sebelumnya, Gubernur Zaini juga sudah menandatangani persetujuan saham 49 persen untuk PDPA.
Ada dugaan, permintaan saham 51 persen untuk PDPA, sengaja dilakukan untuk mendepak PT Arthanusa yang sudah terlibat sejak tahun 2008. []
Baca juga:
Ini Surat Lengkap Wali Nanggroe yang Tak Digubris Gubernur Aceh
Kata Mereka tentang Dinasti Gubernur Zaini
Demi Adiknya, Gubernur Zaini Batalkan Surat Wagub Soal Proyek Arun
Editor: Yuswardi A. Suud