Maya Sari namanya. Gadis cantik ini adalah Sarjana Psikologi lulusan Universitas Syiah Kuala pada 2012 lalu. Pernah bercita-cita ingin menjadi pemain bola dan seorang notaris, ia kini justru mengelola usaha sendiri. Maya salah satu potret anak muda mandiri yang memiliki cita-cita besar. Seperti apa ceritanya? Berikut petikan wawancaranya:
Setelah lulus kuliah, apa saja kegiatan Maya?
Dulunya sempat bekerja di salah satu lembaga swasta PT PKSS (Prima Karya Sarana Sejahtera) Banda Aceh sebagai konsultan psikologi. Selain itu saya juga pernah bekerja di TK Griya Ceria. Tapi sekarang saya lebih memilih berwiraswasta.
Mengapa wiraswasta, padahal sebelumnya sudah menjadi konsultan psikologi?
Saya ingin mandiri dan menjadi bos untuk diri sendiri, serta tidak mau bergantung dengan orang lain. Saat ini saya menjalankan bisnis online. Selain dapat penghasilan, waktu saya juga bisa saya alihkan untuk kegiatan produktif lainnya.
Apa saja keuntungan mempelajari ilmu psikologi?
Keuntungannya sangat banyak, salah satunya, seorang psikolog akan mampu menganalisa perilaku dan karakter manusia. Namun yang paling menarik, psikolog juga dapat menganalisa perilaku dan karakter mereka sendiri. Jadi jika sewaktu-waktu perilaku itu berdampak negatif, mereka sudah tau cara mengatasinya.
Wah, dapat mengatasi segala macam masalah ya?
Umumnya masyarakat berpikir demikian, tapi tidak begitu. Psikolog adalah seseorang dengan bekal pendidikan yang mampu melihat masalah dari sudut pandang lain yang berbeda. Di mana terkadang orang lain tidak menemukannya.
Selain suka menganalisa karakter dan perilaku orang, Maya punya hobi lain?
Saya suka membaca.
Bacaan seperti apa?
Buku apa saja yang dapat membangkitkan semangat, seperti novel Laskar Pelangi, Chicken Soup, Enderson, 5 cm, Berpikir dan Berjiwa Besar serta sejumlah buku psikologi lainnya.
Sebagai seorang Sarjana Psikologi, apa pandangan Maya terhadap tren selfie?
Selfie itu sudah ada sejak lama, hanya namanya saja berbeda. Kalau dulu yang hobi foto diri sendiri itu dikatakan narsis. Jangankan masyarakat, pejabat tinggi negara sekaliber presiden pun hobi selfie. Hal itu sudah berlaku universal. Hobi selfie yang kemudian diposting di media sosial seperti twitter, facebook, instagram dan lainnya itu karena orang (pelaku) butuh penghargaan atau pengakuan dari manusia lain.
Maksudnya?
Tren selfie itu sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi manusia umumnya. Saat foto itu diposting, seseorang pasti mengharapkan banyak yang suka (like) atau comment. Ujung-ujungnya berharap sebuah pujian seperti dikatakan cantik atau bagus. Saat comment positif mengalir akan menimbulkan rasa puas dan rasa bangga. Pengakuan itu secara tidak langsung dapat menambah rasa percaya diri seseorang dan mengubah mood yang tadinya tidak baik menjadi baik. So, sah-sah saja jika seseorang memiliki hobi selfie, selama masih dalam batas kewajaran.
Pernah berorganisasi?
Saya tercatat sebagai anggota dan aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) LK1 Fakultas Teknik Banda Aceh 2010 dan LK2 Bandung 2012.
Apa sih manfaat organisasi bagi pengembangan diri seseorang?
Organisasi sangat bermanfaat bagi pengembangan diri, di sini banyak yang bisa dieksplor. Di HMI misalnya, semua kader dibebaskan belajar dan mengembangkan diri sendiri sesuai kemauan pribadi. Siapa saja boleh mengutarakan pendapat. Di sini kita belajar bagaimana menghadapi orang baru dengan pola pikir berbeda-beda. Kita juga diajarkan bagaimana caranya bertanggungjawab, belajar menerima kritik dan saran dari orang lain, serta belajar cara menyelesaikan masalah dengan baik.
Apa pesan Maya untuk kawula muda agar produktif dan kreatif?
Sederhana saja, belajar keras agar terbiasa ketika menghadapi hidup yang penuh tantangan dan tak luput dari masalah. Teruslah tingkatkan prestasi dan jangan pernah takut menuangkan ide kreatif yang kita miliki. Jika lingkungan menghambat, carilah wadah-wadah yang bisa menampung ide kita agar dapat terealisasi. Lalu memiliki mental positif dan optimis dalam memperjuangkan masa depan.
Bagaimana pendapat Maya tentang tren jilboob di kalangan anak muda?
Bagi saya jilboobs bukan tren yang harus diikuti. Mungkin pemahaman agama mereka masih kurang. Pada dasarnya, mereka ingin tampil modis dan tetap terlihat cantik, atau bahkan mengikuti gaya artis di televisi. Namun, karena pemahaman agama berkurang, jadinya malah melenceng. Mungkin ada yang baru belajar memakai jilbab. Alangkah baiknya jika diberi pemahaman agama agar proses berhijabnya menjadi lebih baik dan syar’i.
Ada tips untuk menghindari jilboobs?
Bagi pemula yang menggunakan jilbab, tidak perlu membeli banyak baju baru. Sebagai langkah awal, cukup memadu-madankan baju kaos lengan panjang yang lama dengan bawahan rok. Jika bajunya ketat, dapat ditambah cardi kelelawar atau jilbab syar’i yang menutup dada.
Untuk jeans ketat yang sudah ada, tidak perlu dibuang atau disingkirkan karena dapat digunakan menjadi pengganti legging untuk dalaman rok. Jika memiliki jilbab yang tipis, dapat dilapisi dengan paduan jilbab lainnya yang bermotif atau berwarna senada. Untuk memakainya, dapat dilipat dengan lipatan yang agak panjang sehingga menutup dada.
Bagi yang memiliki baju terusan berbahan spandek dan mengikuti lekuk tubuh, dapat dipadukan dengan cardigan besar plus pashmina panjang. Sehingga terlihat anggun, sopan dan tetap modis.[]
Editor: Ihan Nurdin