Peringatan sepuluh tahun tsunami yang jatuh pada 26 Desember 2014 bakal menyedot banyak kunjungan tamu asing ke Aceh. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Aceh dan Disbudpar Kota Banda membenahi situs-situs tsunami yang diperkirakan bakal dikunjungi para pelancong.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh Teuku Samsuar mengatakan pihaknya sedang mempercantik beberapa situs yang terkait dengan bencana tsunami, seperti kapal apung, boat di atas rumah, dan makam para korban tsunami, serta makam ulama besar Aceh, Syiah Kuala. "Diperindah untuk menyambut sepuluh tahun tsunami," ujarnya kepada Tempo, Senin, 8 Desember 2014.
Dari pengamatan Tempo, Museum Tsunami Aceh yang terletak di sisi lapangan Blang Padang juga dibenahi dengan pengecatan beberapa bagian ruangan serta menempelkan nama-nama korban tsunami pada dinding cerobong.
Menurut Teuku Samsuar, berdasarkan data yang diterima dari biro perjalanan dan hotel, kunjungan tamu asing meningkat pada Desember 2014. Ribuan wisatawan asing bakal mengunjungi Aceh untuk menyaksikan peringatan sepuluh tahun tsunami. "Ada beberapa biro perjalanan yang melaporkan akan membawa 300 sampai 400 tamu ke Banda Aceh."
Pihak hotel juga melaporkan, umumnya kamar sudah dipesan oleh para tamu mulai pekan kedua Desember 2014. Untuk mencegah penuhnya hotel dan penginapan, pihaknya sudah meminta penyedia jasa mencari penginapan alternatif yang representatif.
Sementara itu, Manajer Oasis Hotel Rudi Sipayung membenarkan penuhnya pesanan kamar hotel pada Desember ini. "Hampir sebagian besar kamar terpesan semua jelang peringatan sepuluh tahun tsunami," ujarnya.
Pemerintah Aceh dan Banda Aceh juga mempersiapkan peringatan sepuluh tahun tsunami dengan berbagai agenda, seperti pameran kebudayaan, pameran foto, pemberian piagam penghargaan kepada negara-negara yang membantu rekonstruksi Aceh, zikir akbar, doa bersama, dan aneka lomba. [] sumber: tempo.co
Editor: Boy Nashruddin Agus