LEMBAGA Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh saat ini sedang mengumpulkan data terkait pengadaan mobil pemadam kebakaran yang dibeli Pemerintah Aceh seharga Rp16,89 miliar. “Kami mengindikasikan mark-up dalam pengadaan mobil damkar ini,” kata Koordinator GeRAK, Askhalani, kepada ATJEHPOSTco di Banda Aceh, siang Senin 22 Desember 2014.
Askhalani mempertanyakan juga apakah mobil damkar itu benar-benar buatan Swedia? “Apalagi dalam beberapa hari kemarin kami telah meminta keterangan dari sebuah perusahaan dan showroom Volvo di Jakarta terkait harga mobil damkar yang super canggih," ujarnya.
Menurutnya, saat menghubungi beberapa perusahaan dan showroom di Jakarta, dan terus menanyakan transparansi harga dari mobil damkar tersebut. "Dugaan kami sementara itu ada indikasi mark-up sebab saat kami hubungi beberapa showroom mobil damkar di Jakarta mobil paling canggih saja sebesar Rp 2,3 miliar, itu hanya mobil dan kap belakang saja.
“Sedangkan yang lainnya merupakan hasil rakitan dan dibeli secara terpisah-pisah. Selanjutnya dugaan kami firedome itu adalah barang rakitan dari Jakarta yang umumnya berasal dari produk Korea," ujarnya lagi.
Sementara itu, GeRAK juga melakukan perbandingan harga antara jenis damkar super canggih buatan Amerika Serikat. Berdasarkan penelusuran GeRAK, harga mobil damkar super canggih buatan Amerika hanya Rp11,5 miliar (dengan kurs Rp13 ribu per dolar)
Mobil damkar Amerika yang ditelusuri GeRAK itu adalah keluaran terbaru tahun 2014. “Kualitas damkar Amerika itu jauh lebih canggih dengan damkar di Aceh yang katanya dari Swedia itu. Damkar Amerika itu bisa menjangkan lebih dari 25 lantai serta bisa menghasilkan kurang lebih 5 ribu kubit air per menitnya. Itulah sebabnya kami curiga dan masih mempertanyakan apakah mobil itu benar-benar buatan Swedia?," ujarnya lagi.
Pemerintah Aceh membeli damkar Rp16,89 miliar dan dihibahkan untuk Pemerintah Kota Banda Aceh pekan lalu. Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyebutkan damkar itu bermerk volovo buatan Swedia.
Pembelian mobil pemadam kebakaran yang kini ramai dipersoalkan terjadi di Aceh. Berbagai komponen masyarakat bereaksi keras pada kebijakan Pemerintah Aceh yang mengadakan mobil pemadam kebakaranimpor dari Swedia dengan harga selangit, Rp 16,89 Miliar. “Segera harus diungkap ke public. Kami curiga pembelian itu ada mark-up,” kata Alfian, Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh di Banda Aceh.
Dari penelusuran ATJEHPOSTco, pengadaan mobil pemadam kebakaran ini ditengarai terkait dengan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme). “ “Melibatkan lingkaran keluarga di meuligo (pendopo Gubernur Aceh),” kata sumber ATJEHPOSTco. (baca: Siapa Dibalik Pengadaan Damkar Rp16,89 Miliar). []
Editor: Nurlis E. Meuko