SENATOR asal Aceh, Sudirman alias Haji Uma, meminta kejaksaan dan kepolisian mengusut kasus pengadaan Damkar canggih Rp16,889 miliar. Pasalnya, pengadaan ini dinilai tidak wajar.
“Nyan harus diusut. Supaya jelas,” ujar Haji Uma saat bertandang ke redaksi ATJEHPOSTco, Senin siang, 22 Desember 2014.
Kata Haji Uma pembelian mobil pemadam kebakaran canggih senilai Rp16,889 miliar tidak menganut azas efisiensi anggaran.
“Nyan lon tanyong padum dibloe moto nyan? Saboh! Peu Aceh ka kaya that? (Ini saya tanya berapa dibeli mobil? Satu! Apa Aceh sudah kaya benar?),” ujar Haji Uma saat bertandang ke redaksi ATJEHPOSTco, Senin siang, 22 Desember 2014.
Menurut Haji Uma, pemerintah Aceh seharusnya memasang skala prioritas. Dimana, setiap anggaran yang digunakan tepat sasaran serta efisien.
“Satu mobil pemadam senilai Rp16,889 miliar hanya untuk Kota Banda Aceh. Kiban meunyoe kebakaran di Lhokseumawe?” kata Haji Uma lagi.
Kata Haji Uma, Pemerintah Aceh seharusnya membeli dengan harga yang wajar seperti Damkar standar yang senilai 1 miliar. Dengan begitu Pemerintah Aceh dapat membeli beberapa Damkar untuk dibagikan kesejumlah kabupaten kota lainnya di Aceh.
“Di daerah na yang pemadam cuma satu atau dua. Seharusnya itu yang diprioritaskan,” ujarnya.
Yang membuat Haji Uma tergelitik, Damkar canggih milik Aceh katanya bisa memadamkan api hingga ke gedung berlantai 22.
“Teuma di Aceh na gedung lagee nyan? Nyan moto leuh dibloe jeut dipakai lee staf?” ujarnya.[]
Editor: Murdani Abdullah