KEPALA Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh, Muhammad, mengaku mendengar selentingan yang menyebutkan dirinya ditempatkan sebagai kepala dinas lantaran punya hubungan saudara dengan Gubernur Zaini Abdullah. Benarkah?
Ditemui ATJEHPOST.CO di ruang kerjanya pada Selasa malam, 23 Desember 2014, Muhammad membantah kabar itu.
"Kalau saudara tidak, mungkin karena satu kampung jadi dikira saudara. Kalau satu kampung mungkin iya, sama-sama dari Beureunuen" kata Muhammad.
Namun, seolah meralat keterangan sebelumnya, Muhammad melanjutkan,"kalau saudara kita semua saudara, dibilang tidak bersaudara tidak bisa juga, barangkali ada hubungan sebelum-sebelumnya."
Muhammad mengundang wartawan ATJEHPOST.CO ke kantornya ketika dimintai konfirmasi soal pengadaan pemadam kebakaran senilai Rp16,89 miliar yang dicurigai sejumlah pegiat antikorupsi beraroma korupsi.
Sekedar diketahui, Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh antara lain bertugas membeli aset-aset seperti pengadaan tanah dan pembelian mobil operasional untuk setiap instansi di lingkup Pemerintah Aceh.
Muhammad hanya berbicara sekitar 15 menit. Pukul 19.47 ia pamit karena harus ke kantor DPR Aceh. Penjelasan soal kronologis penetapan harga beli mobil pemadam kebakaran dilanjutkan oleh Sekretaris Dinas Maryami yang juga Kuasa Pengguna Anggaran.
Sebelumnya, sumber ATJEHPOSTco menyebutkan pembelian mobil pemadam kebakaran itu ditengarai beraroma korupsi, kolusi, dan nepotisme. “Melibatkan lingkaran keluarga di meuligo (pendopo Gubernur Aceh),” kata sumber itu.
Dia menjelaskan, pembelian mobil pemadam kebakaran senilai Rp16,89 miliar itu dikendalikan oleh seseorang berinisial Z. “Dia adalah keponakan istri gubernur (Niazah A. Hamid),” katanya. “Adik si Z ini berinisial A, juga ada di pendopo gubernur, ia berperan sebagai agen proyek,” katanya. Dia menambahkan, “puluhan miliar bahkan ratusan miliar barangkali, adalah proyek yang dikendalikan si A itu.”
Sedangkan pengurusan administrasi di pemerintahan, kata sumber itu lagi, dilakukan oleh seorang perempuan berinisial S. “Proyek ini berjalan lancar sebab si kepala dinas adalah kerabat istri gubernur juga,” katanya. “Jadi memang proyek yang lahir dalam lingkaran keluarga gubernur (Zaini Abdullah),” katanya. (Baca: Siapa Dibalik Pengadaan Damkar Rp16,89 Miliar?).[]
Baca juga:
Kadis Pendapatan dan Kekayaan Aceh Beda Pendapat dengan KPA Soal HPS Damkar, Kenapa?