PROVINSI Aceh dan Negara Malaysia menjalin kerjasama guna membina perekonomian para pengusaha-pengusaha local.
Gagasan ini muncul dalam pertemuan antara Joint Bussines Counsil (JBC) GT Malaysia dengan Badan Investasi dan Promosi (BIP) Aceh selaku sekretariat IMT-GT Aceh beserta perwakilan sekretariat nasional IMT-GT Indonesia di Jakarta. Acara yang digelar sehari penuh ini mengambil tempat di Oproom BIP Aceh, Selasa 4 Februari 2014.
Rapat ini tindaklanjut dari pertemuan Gubernur Aceh di Thailand dalam acara IMT-GT, September 2013. Tujuan dari IMT-GT itu sendiri adalah untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Rapat ini juga dihadiri oleh perwakilan Wali Kota Banda Aceh, perwakilan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) serta Badan Percepatan Pembangunan Pelabuhan Krueng Geukuh, Asosiassion Bussines Community (ABICOM) Medan, Kadin Aceh, pihak swasta dan SKPA terkait lainnya.
Ada empat isu yang melatarbelakangi pembahasan rapat ini, seperti peningkatan konektivitas di laut Andaman, Sabang sebagai new maritime hub, mengusulkan Banda Aceh sebagai Green City Innitatives dan penguatan Joint Bussines Counsil (JBC) untuk mendukung acara IMT-GT kedepan.
Ketua JBC IMT-GT Malaysia, Dato’ Fauzi Naim, mengatakan peningkatan hubungan antar negara, seperti membentuk kerjasama Aceh dan Malaysia, sangatlah penting.
“Program JBC Malaysia yang sudah berjalan dengan baik ini akan ikut mendukung JBC di Indonesia yang masih kurang aktif. Selain tetap harus mendapat dukungan dari pihak lainnya, ujar dia.
Sedangkan Sekretariat IMT-GT Indonesia dari Jakarta, Huda Bahweres, menyebutkan hubungan IMT-GT antara Indonesia-Malaysia-Thailand yang sudah berjalan selama 2 dekade ini, harus terus dibina dengan tujuan menyatukan kerjasama antar negara, swasta dan masyarakat yang berada di wilayah IMT-GT.
Turut hadir pula dari Malaysia beberapa pengusaha yang tergabung dalam JBC, seperti Hj.Roslina dan Datok Sya’ari.
Dato Sya’ari membeberkan banyak sejarah yang dialami PT. ASA Niaga dalam melakukan pengembangan pelabuhan dari yang kecil hingga sudah berkembang pesat di Malaysia. Selain itu, ada juga pengusaha kedai kopi P’Ramlee yang mulai dari gerai hingga sudah memiliki beberapa cabang di Malaysia dalam koridor JBC IMT-GT Malaysia.[]
Editor: