KESAKSIAN tentang insiden pengusiran turis pada malam tahun baru di Casanemo Sabang, tak hanya datang dari Cut Tya Syahara yang mengaku terluka karena kejadian itu.
Seorang turis asal Malaysia, Ayin Azmi, lewat akun Twitternya @ayin_s menuliskan kesaksiannya. Saat peristiwa itu terjadi, Ayin mengaku sedang berada di sana.
Pada malam tahun baru, Ayin yang sudah seminggu bermalam di Casanemo baru saja pulang jalan-jalan keliling Sabang. Saat itu, di Casanemo ada pesta menyambut tahun baru.
Lantaran sedang tidak ingin berpesta, Ayin lalu masuk ke kamarnya. Sementara di luar, ada band yang menyanyikan lagu-lagu reggae Bob Marley (Sebelummnya Cut Tya menyebut itu adalah band lokal Seuramoe Reggae).
"People were dancing. It was nice," tulis Ayin.
Tak lama kemudian, kata Ayin, datang serombongan polisi menghentikan pertunjukan musik. Balqis, pemilik Casanemo, menemui polisi dan setuju menghentikan pesta.
"Not having much to do, one of the tourist decided to release a lantern that night. (Tak banyak yang bisa dilakukan, seorang turis memutuskan melepas lentera ke udara)," tulis Ayin.
Soal pelepasan lentera ini sama dengan keterangan Cut Tya Syahara sebelumnya.
Namun, tiba-tiba, Ayin melihat sekelompok warga datang dari pantai dengan membawa apa yang disebutnya taser gun. Ini adalah senjata setrum yang menimbulkan efek kejut. Semua orang, kata Ayin, berusaha menyelamatkan diri.
"It was so scary. There were kids at the party as well. I was observing from my room's balcony. Complete chaos. (Itu sangat menakutkan. Ada anak-anak juga di sana. Saya melihatnya dari balkon kamar. Sangat menegangkan)," katanya.
Setelah itu, Ayin mendengar ada yang terluka akibat kejadian itu. Namun, kata dia, sebenarnya orang Sabang peramah, bukan pemarah.
Selain perkara insiden itu, Ayin mengatakan ia sangat menyukai menyelam di Pulau Weh.
"Jujur, pulau weh is one of the greatest diving spots I've ever been to. Amazing. (Pulau Weh adalah salah satu tempat menyelam terbaik yang pernah saya lihat. Menakjubkan," kata Ayin.
Ayin menambahkan,"Minus that, my trip still awesome. Diving in pulau weh? Highly recommended. Looking for entertainment in pulau weh? Forget it (Di luar insiden itu, perjalanan saya sangat mengesankan. Menyelam di Pulau Weh? Sangat direkomendasikan. Mencari hiburan di Pulau Weh? Lupakan."
Ayin mengatakan, ia sudah berada di Sabang dan menginap di Casenamo sejak 27 Desember 2014 hingga 2 Januari 2015.
Ayin juga menyinggung tentang bencana tsunami dan perang di Aceh sebelum kesepakatan perdamaian tercapai. Orang-orang trauma.
"Selepas tsunami, hikmahnya....no more war. They work together. Setiap yang berlaku pasti ada hikmahnya," tulis Ayin.
Ketika dihubungi ATJEHPOST.CO Ayin mengaku sudah kembali ke Kuala Lumpur, Malaysia. Ia mengizinkan keterangannya di Twitter dikutip.[]
Baca juga:
Kapolres Sabang: Insiden Casanemo Akibat Gak Kebagian Uang Parkir
Kapolres Sabang Bantah Ada Kontak Fisik Antara Warga dengan Turis Casanemo
Saksi Korban Insiden Casanemo Mengaku Sedang Diperiksa di Polres Sabang
Insiden Casanemo; Ini Kesaksian Warga Sabang
Soal Pengusiran Turis Casanemo, Ini Kata Ketua DPRK Sabang
Wali Kota Sabang Belum Respon Soal Penyerangan Turis di Casanemo
Editor: Yuswardi A. Suud