MANTAN aktivis referendum Aceh menyambut baik rekonsiliasi yang mulai terbentuk di jajaran elit ekskombatan GAM yang sempat berseteru sejak Pilkada 2012. Keadaan ini dinilai memiliki dampak yang positif bagi perdamaian Aceh.
“Kita senang dengan keadaan ini. Setidaknya masih ada harapan untuk membawa Aceh ke arah yang lebih baik lagi di masa-masa depan,” kata mantan aktivis Sentral Informasi Referendum Aceh (SIRA), Muhammad MTA, kepada ATJEHPOSTco, Jumat siang 9 Januari 2015.
Dua momen yang dinilai mulai terbentuknya rekonsiliasi ini, seperti percakapan antara Ketua Umum Partai Aceh, Muzakir Manaf dengan anggota DPR Aceh, Darwati A. Gani. Sebagaimana yang diketahui, Darwati juga isteri dari Irwandi Yusuf, Gubernur Aceh periode 2007-2012. [Baca:Mualem: Pu Haba Lawetnyoe, Bang Wandi Dipat Jinoe?].
“Saya melihat ini momen penting. Apalagi kemudian Mualem menanyakan kabar Bang Wandi (Irwandi Yusuf-red). Ini menandakan hubungan antara Bang Wandi dan Mualem sudah mencair,” kata Muhammad MTA.
Sedangkan momen yang kedua, kata MTA, pertemuan antara Mualem dengan Menteri Perdagangan RI. Dalam pertemuan ini juga dihadiri oleh Ayah Merin dan Munawar Liza Zainal, dua tokoh yang selama ini dikenal dekat dengan Irwandi Yusuf. [Baca:Bertemu Mualem, Menteri Rahmat Gobel Berjanji Ajak Para Menteri Bangun Aceh].
Lalu bersambut lagi dengan cerita Irwandi pada status facebooknya yang bercerita soal hubungannya dengan Mualem. (Irwandi: Ada Kerinduan Antara Kami).
Bahkan, Irwandi juga telah menyatakan secara terbuka bahwa ia tak pernah memusuhi Mualem. Dan juga telah banyak menyampaikan salam padanya. "Sekarang ia telah membalasnya. Saya sangat berterimakasih," katanya pada wawancara khusus dengan ATJEHPOSTco.
“Saya bahagia jika rekonsiliasi ini bisa terbangun. Kalau bisa kedepan rekonsiliasi ini bisa menular hingga kejajaran yang bawah. Mari lupakan dendam yang ada. Kita bisa berdamai dengan negara Indonesia, masa dengan rekan seperjuangan tidak bisa berdamai?” ujar MTA.
“Aceh ini sangat merindukan perdamaian yang hakiki. Kita seperjuangan dan semestinya bisa bersatu kembali untuk Aceh,” katanya.[]
Editor: Murdani Abdullah