Harga komoditas pinang kering di Aceh Utara mulai meningkat. Naiknya harga pinang ini terjadi sejak awal Januari 2015. Saat ini harga pinang kering mencapai Ri 10 ribu perkilogram.
Di Kecamatan Langkahan, pedalaman Kabupaten Aceh Utara, hampir 80 persen masyarakatnya menggantungkan hidup dari berkebun dan bertani. Mulai dari kakao, pinang, jeruk nipis dan lainnya.
Warga Desa Leubok Pusaka, Syehmad, 42 tahun, saat ditemui ATJEHPOST.co Minggu, 25 Januari 2015 menyebutkan, harga pinang basah di tingkat petani saat ini Rp 6.500 per kilogram, sedangkan pinang kering utuh mencapai Rp 10 ribu per kilogramnya.
Sebelumnya, lanjut Syehmad, dua pekan lalu harga pinang basah masih sekitar Rp 4.500 per kilogram. Sementara pinang kering Rp 7.500 per kilogramnya.
“Meski harga sedang melonjak, saat ini petani kesulitan mendapatkan pinang dengan kualitas yang baik. Pasalnya, banjir besar beberapa waktu lalu merusak kebun pinang warga. Sehingga jika pun masih tersisa, kualitasnya menjadi kurang baik akibat busuk,” katanya.
Ia menambahkan, para petani pinang di Langkahan, rata-rata menjual langsung hasil kebunnya ke Kecamatan Tanah Jambo Aye atau Lhoksukon. Namun ada juga yang menjual ke pengepul pinang yang datang, tapi harganya relatif lebih murah.[]
Editor: Ihan Nurdin