Sebagai media alternatif blog memang paling digemari. Tak hanya dari kalangan anak muda saja, para blogger (sebutan untuk pengguna blog) juga berasal dari kalangan lintas usia. Bahkan tak sedikit komunitas blogger yang terbentuk karena persamaan minat, visi dan misi para blogger tersebut.
Mereka yang sangat aktif di media sosial ini pun tak jarang mendapatkan label tertentu seperti Ratu Blogger atau Seleb Blogger. Salah satu komunitas blogger di Indonesia, Kumpulan Emak Blogger (KEB) bahkan membuat ajang penghargaan atau award untuk memilih seorang duta yang disebut dengan Srikandi Blogger. Siapakah Srikandi Blogger pertama KEB?
Alaika Abdullah, begitulah nama Srikandi Blogger generasi pertama dari KEB yang terbentuk pada 2012 lalu ini. Belum lama ini KEB baru saja menggelar event serupa untuk yang kedua kalinya.
Biasa dipanggil Alaika, ia adalah perempuan Aceh kelahiran Kembang Tanjong, 30 Juli 1970 silam. Alaika memutuskan untuk total ngeblog pada tahun 2008 silam setelah tidak lagi bekerja di BRR NAD-Nias. Bahkan Alaika sempat terfikir untuk total terjun ke dunia internet marketing setelah sempat kursus di AsianBrain milik Anne Ahira, salah seorang internet marketer di Indonesia.
“Dari kecil memang sudah senang menulis, terutama menulis fiksi, setelah tidak lagi bekerja di BRR mulai banyak waktu luang,” ujar Alaika kepada atjehpost.com pekan lalu.
Tak lama kemudian Alaika ternyata kembali bekerja di organisasi Handicap International, di organisasi yang khusus menangani para penyandang disabilitas itu, ia banyak menemukan hal-hal ‘istimewa’ yang bisa menjadi sumber inspirasinya dalam menulis. Pengalaman-pengalamannya lantas ia tuangkan dalam blog pribadinya dalam bentuk tulisan motivasi.
Dalam menulis ibu satu anak ini memang menetapkan target khusus, apalagi setelah gelar Srikandi Blogger disandangnya pada 2013 lalu, setiap hari ia akan memposting satu tulisan di blognya. Tujuannya tentu saja untuk menularkan virus menulis kepada semua orang.
Menulis menurut blogger yang aktif di beberapa komunitas blogger ini bukan saja untuk ‘mewujudkan’ apa yang kita pikirkan dalam bentuk tulisan. Tapi juga bisa menjadi sarana untuk terapi bagi diri sendiri sehingga membuat pikiran jadi lebih fresh.
“Yang penting harus punya niat dulu, mau adalah modal utama,” kata penulis novel Selingan Semusim ini.
Ia juga memberikan beberapa tips agar ide terus bermunculan saat ingin menulis. Salah satunya adalah menulis sesuai dengan minat dan jangan takut menuliskan hal-hal sederhana. “Tanpa sadar apa yang kita anggap ringan justru berguna bagi orang lain,” kata perempuan yang sedang menulis beberapa naskah novel ini.
Ide untuk menulis menurutnya ada di mana-mana, jadi tak perlu khawatir ide kita akan sama dengan ide orang lain. Karena setiap orang pasti memiliki sudut pandang yang berbeda dalam menggarap sebuah ide.
Ia juga mengatakan dalam menulis harus menjadi diri sendiri, karena pada akhirnya tulisan seseorang akan menjadi identitas bagi yang bersangkutan.
“Berusahalah menulis hal-hal positif, kalau pun harus mengkritik tulislah dengan santun,” kata pengampu blog www.alaikaabdullah.com ini.
Apakah Alaika pernah punya pengalaman berkesan selama ngeblog? Tentu saja. Tulisannya tentang Syiah yang ia buat setelah berkunjung ke Iran beberapa waktu lalu, menurutnya paling berkesan. Selain dibaca banyak orang tulisan itu juga memberikan persepsi lain tentang Syiah.
“Ya walaupun ada prokontranya tapi menurut saya itu hal yang biasa, karena saya menuliskannya dari sudut pandang saya sebagai seorang wisatawan, jadi tulisannya sangat netral,” ujar alumni Teknik Kimia Unsyiah yang kini bermukim di Bandung.
Alaika mengelola beberapa blog sekaligus, ada yang untuk 'catatan harian', ada yang untuk bisnis, ada juga blog berbahasa Inggris untuk target pembaca luar negeri. Kini, walaupun sudah melepaskan gelar Srikandi Blogger, Alaika tak pernah berhenti menularkan virus menulis. Tertarik mengikuti jejak Alaika?
Editor: Ihan Nurdin