JELANG pemilu 9 April mendatang, rentetan aksi teror terus menghantui sebagian penduduk Aceh. Namun Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Budiman, mengatakan bahwa jajarannya tidak akan menambah pasukan di Aceh.
"Saya rasa dengan jumlah pasukan yang ada di sana sudah cukup, hanya memang karena mereka memiliki kemampuan bergerilya jadi tempatnya dengan mudah berubah-ubah," kata Budiman di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa 2 April 2014.
Alasannya, kata Budiman, TNI AD telah berkomunikasi dengan Gubernur Aceh dan Kepolisian bahwa ada komitmen bersama-sama menahan diri antara anggota partai.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan bahwa aksi penembakan mobil berstiker Partai Aceh yang terjadi di Desa Geulanggang Teungoh, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Aceh, Senin malam murni karena persaingan antar partai.
"Yang jelas masih persaingan antar partai politik, di Aceh ini saling menyerang antara kekuatan partai satu dengan partai lain, baik partai lokal maupun partai nasional," kata Sutarman.
Jangan Terprovokasi
Agar kejadian ini tak terulang kembali, Sutarman menghimbau kepada masyarakat Aceh agar jangan mudah terprovokasi. Apalagi hanya karena diiming-imingi oleh partai tertentu kemudian melakukan kekerasan.
"Silahkan gunakan hak pilihnya tanpa gunakan kekerasan. Jangan pengaruhi rakyat dengan kekerasan karena itu akan mencederai proses demokrasi yang sedang kita bangun, diharapkan proses demokrasi ke depan ini, demokrasi yang santun, demokrasi yang tidak dengan kekerasan," ujarnya.
Selain Aceh, kata Sutarman, ada beberapa daerah lain yang rawan konflik pada saat pemilu, yaitu Papua, Sulawesi Tengah, Bima, NTB, dan beberapa daerah lainnya. Sementara daerah rawan konflik yang potensinya di bawah Aceh adalah Jawa secara keseluruhan, Medan, Makasar dan Bali.
Pada Senin malam kemarin, seorang perempuan muda berusia 28 tahun dan bayi 1,5 tahun tewas diberondong peluru. Mobil yang mereka tumpangi ditembaki orang yang tak dikenal dalam perjalanan hendak berobat di Desa Geulanggang Teungoh Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen, Aceh.
Mereka tidak terkait aktivitas politik. Mobil Toyota Kijang LGX yang mereka tumpangi ditembaki karena berstiker calon anggota legislatif Partai Aceh. Selain Azirawati dan Khairil, tewas pula Juwaini, pria 29 tahun asal Desa Blang Pohroh Kecamatan Jeunieb, Bireuen. Sementara satu penumpang lainnya, Fakhrurrazi yang berusia 35 tahun, mengalami luka tembak di punggung dan dalam kondisi kritis.[] sumber: viva.co.id
Editor: Boy Nashruddin Agus