DINAS Pendidikan Aceh diharapkan bisa memperbaiki kinerjanya pada masa yang akan datang, terutama dalam penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) di Aceh. Hal ini berkaitan dengan adanya beberapa masalah dalam proses pelaksanaan UN seperti keterlambatan datangnya panduan ujian.
“Iya benar, saya sendiri juga melakukan monitoring ke SMA Bireuen dan SMP/MTsN di Pidie Jaya. Memang ada beberapa hal yang sifatnya teknis yang perlu diperbaiki di masa yang akan datang,” kata Kepala Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Warul Walidin, Jumat, 9 Mei 2014.
Namun, kata dia, hingga saat ini pencapaian rata-rata secara nasional Aceh tergolong baik. Dari delapan standar pencapaian yang dinilai, enam di antaranya berhasil diraih Aceh.
“Alhamdulillah sejauh ini kita telah mencapai di atas rata-rata nasional sebanyak enam standar. Tinggal dua lagi yang di bawah standar tapi tidak begitu jauh masih mendekati dari rata-rata nasional. Ini satu perkembangan baru,” ujarnya.
Sudut capaian standar nasional pendidikan seperti standar isi, standar proses, standar kompetensi kelulusan, standar tenaga pendidik, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pendanaan dan standar penilaian.
Sementara terkait surat teguran Gubernur Aceh yang menilai Dinas Pendidikan Aceh masih lemah dalam serapan APBA, Warul Walidin tidak bisa memberi keterangan. “Saya belum membaca surat itu, jadi saya tidak tahu memberi tanggapan apa. Rencana kita juga ingin menanyakan kepada pak Anas seperti apa bunyi surat itu,” katanya.[]
Editor: Boy Nashruddin Agus