DINAS Kebudayaan da Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Aceh tahun ini bakal memugar situs sejarah Gua Jepang di Buket Blang Panyang, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe.
Berdasarkan Rencana Umum Pengadaan (RUP) Disbudpar Aceh tahun 2014, paket konstruksi penataan Gua Jepang di Muara Satu Lhokseumawe menggunakan dana bagi hasil migas senilai Rp856 juta. Keterangan dalam RUP tersebut, tahap awal pekerjaan sejak 14 April dan akhir pelaksanaan pada 24 September 2014.
Masih dalam RUP Disbudpar Aceh, ada pula paket perencanaan penataan Gua Jepang di Lhokseumawe dengan pagu Rp50 juta dan pengawasan proyek tersebut Rp34 juta.
Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan (Dishubparbud) Kota Lhokseumawe, Ishaq Rizal, Sabtu, 10 Mei 2014, menyatakan sudah mengetahui adanya proyek tersebut. “Itu proyek dinas provinsi yang akan dikerjakan tahun ini, lokasinya di Buket Blang Panyang. Taman Wisata Buket Gua Jepang itu salah satu dari lima objek wisata unggulan dari 35 objek wisata di Lhokseumawe,” ujarnya.
Ishaq Rizal menjelaskan, akses ke Taman Wisata Gua Jepang dapat ditempuh lewat tiga jalur. “Dari Gampong Paloh Dayah, kemudian dari samping SPBU Blang Panyang, dan dari samping Rumah Sakit Jiwa (yang sedang dibangun) di Buket Blang Panyang,” katanya.
Kondisi jalan yang masih berupa pengerasan itu, kata dia, akan ditingkatkan lebih maksimal oleh Dinas Pekerjaan Umum. “Dinas PU sudah turun ke sana untuk melihat apa yang harus ditindaklanjuti supaya memudahkan kendaraan roda empat milik masyarakat menjangkau Taman Wisata Buket Gua Jepang,” ujar Ishaq Rizal.
Putra, salah seorang warga yang sudah mengunjungi Gua Jepang di Bukit Blang Panyang, mengatakan, lokasi bersejarah tersebut sangat menarik untuk kunjungan wisata meski sama sekali belum pernah dipugar. “Selain Gua Jepang, di Buket Blang Panyang kita bisa menikmati pemandangan kota Lhokseumawe yang dikelilingi laut. Dari sana kita juga melihat dengan terang kilang LNG Arun,” katanya.
Teungku Di Lhokseumawe
Sementara itu, Dishubparbud Kota Lhokseumawe tahun ini akan membangun pagar kawasan sumur Teungku Mon Lhok Gampong Cot Girek, Muara Dua, Lhokseumawe. Paket pekerjaan tersebut menggunakan dana APBK dengan pagu Rp120 juta.
Ada juga paket pekerjaan pemugaran kawasan makam Teungku Di Lhokseumawe, di Gampong Uteun Bayi, Banda Sakti, senilai Rp160 juta. “Dua lokasi itu merupakan situs sejarah yang akan kita pugar untuk menjadi objek wisata sejarah di kota ini,” kata Ishaq Rizal.[]
Editor: Ihan Nurdin