PENGUNJUNG Taman Wisata Bukit Goa Jepang di Gampong Blang Panyang, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, menikmati suasana dalam bunker peninggalan masa penjajahan Jepang, Minggu, 4 Januari 2015.
Setiap pengunjung yang ingin masuk ke lubang kurok-rok (bunker) itu dikutip uang Rp2.000 per orang oleh sejumlah anak muda. Pengunjung mengaku tidak merasa keberatan dengan pengutipan sejumlah uang tersebut. “Tapi mestinya ada karcis masuk agar tidak liar. Petugasnya juga mestinya berpakaian khusus agar dapat dibedakan dengan pengunjung, jadi tidak terkesan seperti preman gampong,” ujar Azwar, seorang pengunjung.
Ia mengakui lokasi wisata tersebut sangat memesona. Pasalnya, dari Taman Wisata Bukit Goa Jepang, pengunjung dapat menikmati pemandangan hingga ke Selat Malaka yang merupakan jalur lalu lintas pelayaran internasional.
“Kita juga bisa melihat kilang gas (LNG) dan tanki-tanki raksasa milik PT Arun yang kabarnya sudah menjadi besi tua, dan masih menyala api dari salah satu cerobong kilang gas itu. Ya, meskipun gas Aceh sudah habis dijual ke luar negeri, sekarang tinggal ‘bangkai’ kilang, paling tidak kita sudah bisa melihatnya dari atas bukit ini untuk kita ceritakan kepada anak cucu kelak,” kata Syur, warga Lhoksukon, Aceh Utara. (Baca: Ratusan Warga Ramaikan Taman Wisata Gua Jepang di Lhokseumawe).[]