PEMERINTAH Aceh diminta untuk terus mengawal proses hukum kasus TNI yang membakar juru parkir Monas asal Aceh di Jakarta. Permintaan ini disampaikan oleh Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Provinsi Aceh, Minggu 29 Juni 2014.
“Kita menuntut Pemerintah Aceh dan organisasi paguyuban dan mahasiswa Aceh di Jakarta untuk pro aktif mengawal dan memfasilitasi kejadian ini sampai tuntas,” ujar Ketua APDESI Provinsi Aceh, Muksalmina, melalui siaran persnya kepada ATJEHPOSTcom, Minggu 29 Juni 2014.
Menurutnya, APDESI Aceh juga meminta korp TNI untuk menghukum dan memecat pelaku. Hal ini mengingat kejadian ini bisa menimbulkan stigma negatif kepada Institusi TNI dan bisa saja berpengaruh terhadap perdamaian Aceh.
“Kita juga mendesak seluruh elemen masyarakat sipil di Aceh dan di Jakarta untuk bersatu dalam mengadvokasi kejadian ini sehingga korban mendapat keadilan dimata hukum,” kata Muksalmina.
APDESI sendiri, kata dia, telah melakukan investigasi dan koordinasi pada 27 Juni 2014 dengan beberapa saksi dan aktivis Kontras di Jakarta.
“Terlepas dari hal apapun, kami mengutuk keras kejadian biadab ini,” ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, seorang tukang parkir, Yusri, tahun 40, asal Aceh dibakar oleh oknum TNI karena tidak memberikan ‘jatah preman’ kepada pelaku di Monas, Gambir, Jakarta Pusat pada tanggal 24 Juni 2014.
Editor: Murdani Abdullah