Pada acara seminar inetrnasional yang dimulai, Jumat, (22/8) ini. Edmund Edwards McKinon dari Institute Of Southeast Asia Studies, Singapura akan terlibat untuk memaparkan penelitiannya.
“Besok, ceramah tentang penemuan di Aceh, yang masanya hampir sama dengan Sriwijaya. Kerajaan Lamuri yang berada di pantai Aceh besar. Sekarang ditemui sisa-sisa pemukimannya. Tapi karena sering kena tsunami banyak yang hilang juga,” kata McKinon.
Kata bule kebangsaan Inggris ini, di Aceh sering terjadi tsunami. “Dulu pernah ada tsunami pada 1390an, 1450, 1813 sering ada tsunami, tapi yang raksasa itu jarang. Dari abad ke 11, ke 13, ke 15, ada buktinya,” katanya.
Karena terkena tsunami, masyarakat di sana hampir bisa dikatakan banyak yang hilang terbawa arus gelombang besar. Namun bukti sejarah keberadaan pemukiman masyarakat di Lamuri pada abad ke 12 dan 13 masih ditemukan. “Masyarakat dihapus oleh ombak, tetapi jejak rumah masih ada di dalam lumpur. Atau di wilayah pasang surut dipinggiran pantai. Banyak pecahan keramik, kaca, tulang pemakaman dan sebagainya,” tutupnya.[] Sumber: Tribun Jambi
Baca juga:
Tsunami Kuno dan Guha Ek Leuntie
Sembilan Tahun Tsunami Aceh