SIKAP arogansi dalam birokrasi Pemerintahan Aceh yang selama ini terjadi menjadi bukti kurangnya pengetahuan seorang pemangku jabatan. Faktor tersebut akhirnya menyebabkan kesenjangan sosial.
"Premanisme di Aceh seperti pemukulan mahasiswa di kantor gubernur oleh Karo Umum, Mustafa, beberapa bulan lalu dan pengusiran wartawan Atjeh Post pada open house Idul Adha di pendopo Gubernur Aceh minggu lalu, adalah bukti dari kurangnya moral dan etika orang-orang yang ada di lingkungan Pemerintahan Aceh saat ini," ujar Ketua Forum Paguyuban Mahasiswa Pemuda Aceh (FPMPA) Mufid Alkamal kepada ATJEHPOST.co, Sabtu, 11 Oktober 2014.
Kedua prilaku tersebut sangat mencoreng wajah Pemerintah Aceh. Apalagi, katanya, Aceh adalah daerah yang menerapkan hukum syariat Islam dan disebut Serambi Mekah. "Tentunya harus lebih mengedepankan moral dan etika dalam melayani masyarakat," ujarnya.
"Pemerintah Aceh diharapkan agar lebih bisa menertibkan pegawainya dan menguatkan peninggkatan SDM yang lebih santun dan profesional di lingkungan pemerintahan untuk ke depanya," katanya.[]
Editor: Boy Nashruddin Agus