KETUA Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh Barat Daya (Abdya), Idris, SHI, menyesalkan sikap Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang melakukan penggundulan kepala terhadap siswa yang bolos sekolah.
Dia menilai prilaku penggudulan kepala siswa telah memperlihatkan kekerasan terhadap siswa sekolah.
“Kita sesalkan sikap Satpol PP yang menggundulkan siswa. Seharusnya memang tugas kitalah mendidiknya dengan baik,” katanya melalui pers releasenya kepada Atjehpost.Co, Kamis, 16 Oktober 2014. [Baca: Satpol PP Gunduli Anak-anak yang Bolos Sekolah]
Menurut Idris, Pemerintah Abdya harus mengambil tindakan tegas terhadap Satpol PP yang telah menganiaya siswa yang masih dibutuhkan pembinaan secara persuasif itu.
Dirinya juga meminta pihak terkait untuk mengevaluasi kembali guru di sekolah yang dinilai tidak mampu mendidik siswa dengat baik dan bijaksana.
Sebelumnya diberitakan, di Aceh Barat Daya (Abdya), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ikut aktif membina siswa SLTA dan SLTP yang kedapatan bolos dari sekolah. Belasan siswa SMA 1 Kuala Batee dan empat siswa SMP 2 Susoh bahkan digunduli kepalanya setelah dijaring petugas patroli saat bolos Selasa (14/10) kemarin.
Kepala Satpol Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Abdya, Muddasir SPd, yang dihubungi Serambi kemarin menjelaskan, kenakalan sejumlah siswa dalam bentuk bolos dari sekolah di kabupaten itu semakin memprihatinkan. “Guru sekolah tertentu sudah angkat tangan (tidak mampu) melakukan pembinaan, kemudian mereka minta bantu pada Satpol PP untuk melakukan pembinaan,” ujar Muddasir.
Terlepas diminta bantu atau tidak, menurut Muddasir, patroli personel Satpol PP terhadap siswa yang bolos sekolah semakin ditingkatkan karena kenakalan mereka semakin memprihatinkan.
Patroli terhadap siswa yang berkeliaran di luar jam belajar itu dipimpin langsung oleh Dan Ops Satpol PP Abdya, Darwis, beranggotakan puluhan personel.[] Laporan Aji Nagan
Editor: Murdani Abdullah