KETUA sementara DPRA Tengku Muharuddin--Tengku Muha--bersama Wakil Ketua KPA/PA Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak, Bupati Aceh Besar Mukhlis A Basyah dan Anggota DPRA dari Partai Aceh Dr. Mariati, mengunjungi sejumlah kabupaten yang dilanda banjir dan longsor, Selasa, 4 November 2014. Dalam kunjungan tersebut, rombongan yang membawa bendera Partai Aceh ini turut memberikan bantuan logistik kepada korban bencana alam.
Sebagai Ketua sementara DPRA, Tengku Muha berharap agar eksekutif bertindak cepat menangani korban banjir dan dampak bencana longsor di sejumlah titik, di Aceh. Beikut petikan wawancara lengkap Tengku Muha dengan Taufik Ar Riffai, wartawan ATJEHPOST.co yang menyertai rombongan ke lokasi bencana:
Selama perjalanan ini, apa yang Tengku Muha targetkan untuk membantu korban bencana banjir dan longsor ini?
Setelah saya turun ke lapangan, saya melihat langsung kondisi masyarakat yang memprihatinkan. Saya lihat kondisi masyarakat masih membutuhkan banyak uluran tangan dari pemerintah akibat musibah banjir dan longsor yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Tentunya ini menjadi tanggungjawab semua pihak, baik itu dari pihak pemerintah pusat, pemerintah Aceh maupun pemkab sendiri dalam menangani masalah ini dikarenakan status Aceh saat ini sedang darurat nasional.
Dalam hal ini saya pikir harus ada pola yang tidak saling tumpang tindih dengan melibatkan semua stakeholder maupun instansi terkait sehingga mana yang menjadi kewenangan masing-masing. Apalagi setelah mendengar keluhan dari masyarakat langsung terhadap kondisi mereka yang memprihatinkan. Ada yang rumahnya dibawa banjir dan ada juga yang rumahnya hancur.
Dalam hal ini kita patut juga mengapresiasi kepada pemerintah Aceh yang telah menurunkan timnya maupun dinas terkait yang langsung turun ke lapangan untuk membantu meringankan korban bencana banjir dan longsor di seluruh Aceh. Tapi yang paling penting adalah bagaimana program itu harus diprioritaskan dan kita berharap agar secepatnya diselesaikan pada tahun 2015 nanti.
Begitu juga dengan melihat kondisi sekarang ini Pemerintah Aceh perlu mencari program alternatif lain dengan membuka jalur lain seperti akses Geumpang-Meulaboh dan Janthoe-Lamno sehingga memudahkan masyarakat wilayah pantai Barat-Selatan bila ingin bepergian dengan menggunakan transportasi darat.
Tadi Tengku Muha mengatakan sangat mengapresiasi kinerja TNI selama masa tanggap darurat ini. Bisa dijelaskan secara rinci?
Iya, benar sekali. Kita sangat mengapresiasi peran dan kinerja TNI yang langsung turun ke lokasi bencana pada hari pertama dengan mengerahkan personil serta mengerahkan alat berat ke lokasi bencana. Ini sebenarnya yang harus menjadi pembelajaran bagi Pemerintah Aceh maupun dinas terkait ketika melihat kondisi seperti ini. Jangan hanya sibuk mengadakan rapat begitu datang bencana, tapi yang diperlukan segera turun ke lapangan untuk memantau kondisi masyarakat. Jangan tunda lagi dengan membuat agenda ini atau agenda itu.
Jadi apa solusi alternatif menangani masalah ini?
Berdasarkan hasil rapat tadi yang melibatkan anggota KPA/PA bahwa pihak kami akan terus mengerahkan sejumlah bantuan kesana. Rencananya, besok kami juga akan bertolak menuju Teunom dan Meulaboh untuk melihat kondisi masyarakat disana serta memberikan bantuan kesana.
Kira-kira siapa saja anggota KPA/PA yang akan turun ke lapangan besok (hari ini, Rabu, 5 November 2014-red)?
Nanti kita akan berkoordinasi terlebih dahulu siapa yang berhak turun ke lapangan. Saya menunggu instruksi dari Mualem selaku ketua Partai Aceh dan pimpinan saya. Sebenarnya target kita tadi harus sampai ke Teunom dan Meulaboh, namun karena selain bantuan sudah habis kita serahkan kepada korban juga kondisi cuaca yang tidak mendukung sehingga kami harus kembali ke Banda Aceh lagi dikarenakan stok bantuan kita hanya sampai ke Sampoiniet, Aceh Jaya saja.
Adakah saran atau solusi alternatif kepada Pemerintah Aceh untuk mengatasi bencana ini?
Kita perlu adanya dukungan dari Pemerintah Aceh sendiri agar lebih pro aktif serta lebih mengoptimalkan usaha untuk membantu masyarakat itu sendiri. apalagi saat ini lagi memasuki masa panik akibat curah hujan yang masih tinggi sehingga ancaman banjir dan longsor susulan itu masih rawan terjadi.
Untuk itu saya selaku ketua DPRA sementara berharap agar Pemerintah Aceh perlu meningkatkan bantuan dengan mengerahkan timnya ke lapangan, khususnya di wilayah yang rawan banjir dan longsor dengan cara mendirikan posko-posko maupun menempatkan sejumlah alat berat di lokasi yang rawan longsor.
Yang lebih terpenting lagi bagaimana memperbaiki serta menjaga infrastruktur publik agar tetap terjaga, khususnya di wilayah pegunungan Paro, Kulu, dan Geureutee dengan cara meningkatkan sarana dan prasarana yang lebih baik dari sekarang.
Apa saran atau imbauan kepada masyarakat Aceh, khususnya warga yang sedang ditimpa musibah?
Kita meminta masyarakat untuk terus bersabar dan tabah menjalani ujian ini karena Allah tidak akan menguji hamba-NYA di luar batas kemampuannya. Untuk itu kita meminta kepada masyarakat agar saling bahu membahu untuk membantu meringankan bantuan penderitaan warga yang sedang ditimpa musibah.
Kita juga meminta agar warga yang melintasi wilayah titik rawan bencana agar tetap waspada. Bila perlu jangan melakukan perjalanan sendirian maupun di malam hari sebab curah hujan yang masih tinggi dikhawatirkan akan terjadi lagi bencana longsor dan banjir susulan.[]
Editor: Boy Nashruddin Agus