MAHASISWI Bima Business School, Tika Indah Yana, 19 tahun, akhirnya ditemukan pada Senin 26 Januari 2015. Tika sebelumnya diculik sejak Jumat 23 Januari 2015.

Korban ditemukan oleh polisi dan warga di sebuah gubuk di kawasan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.

Saat ini, korban juga masih syok berat dan terbaring lemah di salah satu rumah saudaranya di Keutapang, Kota Banda Aceh.

Kepada ibunya bernama Karimah, korban sempat menceritakan kejadian yang menimpanya selama penculikan.

"Pada Jumat kemarin, Tika sempat bilang sama kakak Maryani mau keluar sebentar untuk fotocopy tugasnya. Waktu itu dia berangkat sama kawan kampusnya," ujar Karimah kepada ATJEHPOST.co saat ditemui di salah satu rumah kerabatnya di Keutapang, Banda Aceh, Senin sore, 26 Januari 2015.

Menurutnya, usai mencopy tugasnya, Tika minta diturunkan di persimpangan jalan depan rumahnya. Alasannya, Tika memilih jalan kaki untuk pulang ke rumahnya.

Namun, kata Karimah berdasarkan keterangan korban, saat itu secara tiba-tiba datang tiga orang dengan mengendarai dua unit sepeda motor matic jenis Mio menghampiri Tika.

"Waktu itu, satu cowok dan dua cewek. Tika katanya dipanggil salah satu cewek dan tiba-tiba cowok itu menepuk bahu Tika dari belakang. Dari situlah katanya, Tika nggak ingat apa-apa lagi," ujar Karimah.

Kata Karimah, kedua kawan kampus Tika sempat bertanya-tanya siapa tiga orang yang menjemputnya tersebut. Pasalnya, katanya lagi, kawan kampusnya tidak mengenal mereka sama sekali.

"Waktu ditanyain kemarin katanya mereka nggak kenal sama tiga orang itu," ujar Karimah lagi.

Kepada ibunya, Tika mengaku saat itu ia sudah tidak ingat apa-apa lagi. Korban hanya ingat saat dalam perjalanan ia melihat sekeliling jalan berbatu dan terdengar suara gemercik air laut.

“Katanya Tika waktu itu berada dalam mobil, tapi saat itu kondisinya antara sadar atau nggak. Katanya kayak dalam mimpi gitu. Pas waktu sadarnya ia berada di tengah-tengah hutan dan ada tebing sama terdengar air lautnya gitu. Tapi dia gak tahu dimana lokasinya sebab waktu dia sadar sudah malam dan seisinya gelap semuanya,” ujarnya lagi.

Karimah juga menambahkan, saat dia sadar dan sudah tahu sedang berada di tengah-tengah hutan. Tika kemudian berteriak dan mengambil handphone. Namun tiba-tiba dalam kegelapan malam itu muncul beberapa orang pria dan menghampirinya.

“Waktu itulah Tika lari dan nelpon saya dan Maryani meminta tolong. Katanya, “mak, mak, tolong jemput adek, mak. Namun waktu saya nanya, dimana posisinya tiba-tiba handphonenya mati semacam direbut paksa gitu,” ujarnya lagi.

Selang beberapa menit kemudian, Tika juga sempat menghubungi Maryani, kakak sepupunya.

“Saat dia nelpon Maryani katanya mantan pacarnya, MZ mau macam-macam sama dia. Dia bilang, mak, mak, MZ mau gituin adek, mak, tolong. Saat dia nelpon nafas Tika ngos-ngosan gitu kayak dikejar-kejar gitu. Tiba-tiba waktu ditanyain dimana posisinya lagi, tiba-tiba handphonenya mati. Selanjutnya, kabar Tika baru kami ketahui siang tadi setelah ada laporan dari polisi. Katanya Tika udah diantarin pulang ke kosnya oleh polisi. Namun sampai sekarang kami masih belum bisa minta keterangan tambahan dari Tika sebab kondisinya masih syok berat. Lagipula badannya juga lemas karena perutnya kosong,” ujarnya lagi.[]