KETUA Komite Peralihan Aceh (KPA) wilayah Meulaboh, Tengku Jauhari, mengatakan sependapat dengan Ketua Umum KPA Pusat, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, terkait bendera Aceh.
Hal ini diungkapkan Teungku Jauhari yang menelpon ATJEHPOST.co, Senin 2 Maret 2015.
“Kita sependapat dengan Mualem. Kita minta bendera Aceh jangan diubah lagi,” kata Teungku Jauhari.
Menurutnya, Bendera Bulan Bintang merupakan simbol perjuangan Aceh. Bendera ini jadikan lambang perjuangan Aceh untuk menuntut haknya yang dihilangkan oleh Pemerintah Pusat selama bertahun-tahun.
“Demi bendera ini telah banyak yang jadi syuhada. Maka ketika damai dan kemudian bendera ingin diubah, alangkah tidak etis sama sekali,” kata Teungku Jauhari.
Bendera Bulan Bintang, kata Teungku Jauhari, memiliki historis yang panjang. “Maka sepantasnya diperjuangkan. Kita meminta anggota DPR Aceh untuk memperjuangkan hal ini. Demikian juga dengan kader PA di eksekutif. Ini keinginan kami semua di lapangan,” katanya.
“Di sisi lain, Bendera Aceh kan sudah disahkan DPR Aceh. Masak ada tawar menawar lagi. Sekali lagi, kita dukung Mualem. KPA wilayah barat merapatkan barisan untuk mendukung Mualem,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, mengharapkan adanya gebrakan terbaru dari DPR RI asal Aceh untuk merampungkan sejumlah turunan UUPA.
“Kita tetap berharap kepada DPR RI, terutama yang dari Aceh untuk terus mendesak pemerintah pusat segera merampungkan UUPA,” kata Mualem, sapaan akrab Muzakir Manaf, kepada ATJEHPOST.co, Sabtu, 28 Februari 2015.
Ia mengatakan hingga kini masih banyak persoalan UUPA yang belum diselesaikan. Padahal waktu terus berjalan dan usia perdamaian sudah mencapai 10 tahun.
“Pemerintah perlu memikirkan hal ini, agar bagaimana caranya segera menyelesaikan perjanjian ini dengan Aceh. Ini kewajiban pemerintah pusat,” ujar Mualem yang juga Ketua Partai Aceh/Komite Peralihan Aceh tersebut.
Mualem juga meminta tidak ada perubahan yang dilakukan dalam Qanun Bendera dan Lambang Aceh. Terutama adalah warna dan corak bendera Aceh.
“Saya tidak ingin bendera Aceh diubah, namun tetap pada bendera yang semula diajukan,” katanya.
Meskipun begitu, Mualem mengatakan segala kemungkinan yang akan terjadi di masa depan akan dibicarakan kembali di kemudian hari. “Kita terus berharap bendera jangan diubah,” katanya.[]
Editor: Murdani Abdullah