Korps Elite Garda Revolusi Iran mengaku berhasil menggagalkan upaya pembunuhan oleh badan intelijen Israel, Mossad, terhadap salah satu ilmuwan nuklirnya. Soal ini disampaikan seorang pejabat senior Korps Elite Garda Revolusi Iran, Sabtu 3 Januari 2014.
"Dalam dua tahun terakhir, musuh Zionis berusaha keras untuk membunuh seorang ilmuwan nuklir Iran, namun kehadiran tepat waktu pasukan keamanan IRGC (Iran Revolutionary Guards Corps) menggagalkan operasi teroris itu," kata Kolonel Ya'qoub Baqeri, kepala penghubung Korps Penerbang Garda Revolusi, kepada kantor berita Iran, Fars News Agency.
Garda Revolusi Iran, kata Baqeri, "berkewajiban untuk melindungi nyawa para ilmuwan nuklir negara ini."
Menurut sebuah laporan media Amerika Serikat CBS News tahun lalu, pemerintahan Barack Obama menekan Israel untuk menghentikan upaya pembunuhan di dalam Iran terhadap ilmuwan nuklir negara itu. Pernyataan Obama ini disampaikan di tengah upayanya untuk berunding dengan Iran soal program nuklir republik Islam itu.
Setidaknya ada lima ilmuwan nuklir Iran tewas, yang sebagian besar oleh bom mobil. Israel sendiri tidak pernah mengakui melakukan pembunuhan tersebut. Para pejabat Mossad menyimpulkan bahwa operasi pembunuhan semacam itu terlalu berbahaya bagi mata-matanya, kata laporan CBS News itu.
Dalam wawancara itu, Baqeri juga mengatakan bahwa Polisi Udara Iran dari IRGC telah menggagalkan plot Negara Islam atau ISIL untuk membajak pesawat penumpang Iran dalam beberapa tahun terakhir. "ISIL dan kelompok Salafi lainnya berusaha untuk memukul negara kita dengan cara ini, tapi untungnya, mereka tidak berhasil melaksanakan rencananya," kata Baqeri. | sumber: tempo.co