SEORANG PRIA buru-buru mengayuh sepeda ontelnya. Mengenakan kemeja safari rapi, lelaki ini sibuk berkeliling ke seluruh pelosok Gampong Gla, Desa Cot Iri, Kecamatan Barona Jaya, Aceh Besar.
Dia adalah Sudirman alias Haji Uma. Dalam lakon itu, Haji Uma berperan sebagai salah satu tokoh masyarakat penting Gampong Gla. Sehari-sehari ia bertugas memantau keadaan desanya.
Kadang-kadang Haji Uma berwajah kesal. Dia menasehati warga agar berhati-hati melintas di sejumlah jalan yang kondisinya kian memprihatinkan.
"Hai kajak beuget bacut, bek mata u Saree. Kakalon jalan broek lageenyoe mantong ka sangak ho laen lom (Hai jalan bagus sedikit, jangan mata ke Saree. Sudah lihat jalan rusak, masih bengong)," ujar Haji Uma kepada warga yang melintasi jalan berlubang.
Cuplikan ini merupakan salah satu adegan dalam film komedi terbaru Aceh, yaitu Sibak Rukok Teuk 3.
Syuting film ini sendiri berlangsung secara bertahap di Gampong Gla, Desa Cot Iri, Kecamatan Barona Jaya, Aceh Besar.
Dalam film ini mengisahkan kondisi infrastruktur dan fasilitas pelayanan publik, khususnya jalan raya dan badan pelayanan kesehatan yang mulai memprihatinkan.
"Bak peugah le peng Aceh abeh dikuet u Jakarta, ban watee ijok u Aceh pulang ka hana trok u rakyat. Contoh jih nyoe jalan nyang ka reuloh. suwah ta aspal ngon ek leumoe (Dibilang uang Aceh habis dibawa ke Jakarta. Tapi waktu diberikan tidak sampai ke rakyat. Contohnya jalan rusak ini. Harus diaspal dengan taik lembu)," ujar Haji Uma lagi dalam syuting film tersebut, Minggu 4 Januari 2015.