SALAH satu kru pesawat yang hilang bersama lenyapnya AirAsia QZ8501 adalah pramugari Khairunisa Haidar Fauzi. Perempuan berusia 22 tahun itu adalah warga Kelurahan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning, Palembang.
Orang tua Khairusa, Haidar Fauzi, mengatakan terakhir berkomunikasi dengan anaknya pada Sabtu malam. Mereka saling bertanya kabar, layaknya anak dan orang tua.
Menurut Haidar, Khairunisa berencana kembali ke rumahnya di Pipa Reja pada 7 Januari 2015 mendatang, usai bertugas sebagai pramugari.
"Saat saya bicara dengannya, dia sedang di mess (tempat tinggal) Bandara Juanda (Surabaya)" kata Haidar seperti dikutip dari liputan6.com, Senin, 29 Desember 2014.
Menurut Haidar, Khairunnisa adalah sosok yang ceria dan periang. "Mohon doa semoga dia selamat," kata Haidar.
Khairunisa menjadi pramugari AirAsia sejak 2013. Sebelumnya, ia tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang. Ketika masuk AirAsia ia mengajukan cuti kuliah.
Akun Twitter Fakultas Hukum Unsri @fhunsri_ meminta para mahasiswa ikut berdoa agar Khairunisa selamat. "Mari sama-sama kita berdoa agar teman kita Khairunisa Haidar Fauzi dan seluruh penumpang beserta awak AirAsia QZ8501 dalam keadaan selamat."
Di jejaring sosial Twitter, Khairunisa punya akun @nisakhairr. Namun, ia mengunci akunnya. Hanya yang telah diapprove yang bisa melihat isi cuitannya.
Pada keterangan profilnya, Nisa menulis,"I'am not a little girl anymore. I'am progressing into a ypung Women. Lovers of Vanilla & Green tea. Lawstudent. Flight Attendant."
Seperti diketahui, hingga kini otoritas terkait masih mencari keberadaan pesawat AirAsia QZ8501 yang diperkirakan jatuh di perairan Belitung.
AirAsia mengonfirmasi pesawat ini membawa 155 penumpang. Selain itu, ada 2 pilot, 4 pramugari, dan 1 teknisi pesawat. Dengan demikan, total 162 orang di dalam pesawat. Mereka adalah 156 warga Indonesia, 3 dari Korea Selatan, 1 Malaysia, 1 Singapura, dan 1 Prancis.
Pilot pesawat adalah Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel. Sedangkan empat awak kabin bernama Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan seorang teknisi bernama Saiful Rakhmad.[]