PESAWAT yang saya tumpangi mendarat di Bandara Kota Quito, Ekuador sekira pukul 16.00 Jumat waktu setempat atau pukul 04.00 Wib, Sabtu, 10 Januari 2015. Di kota inilah tempat berlangsungnya Forum Parlemen Asia Pasifik ke- 23 di Quito, Equador pada 10-17 Januari 2015 mendatang.
Perjalanan dari Jakarta dengan rute Jakarta-Singapore-Amsterdam-Quito, Ekuador memerlukan waktu sekitar 30 jam. Perjalanan ini sangat melelahkan, dan saya mengalami jetlag karena Jakarta dan Ekuador memiliki selisih waktu hingga 12 jam.
Ekuador atau yang dikenal dengan Republik Ekuador (Republica del Ecuador) merupakan negara dengan sistem demokrasi Presidensial. Negara dengan lagu kebangsaan Salve, Oh Patria (Salam, Tanah Airku) ini memiliki jumlah penduduk 15.223.680 jiwa (2011). Negara ini menggunakan mata uang Dolar Amerika Serikat.
Kendati tidak terlalu menunjukkan negara yang maju seperti Amerika, namun negara ini memiliki sumber daya alam seperti minyak, perikanan dan kayu. Hasil alam ini sangat berdampak bagi kesejahteraan penduduk Amerika latin ini.
Negara Ekuador dipimpin oleh Presiden Rafael Correa dari Partai Alianza Pais yang terpilih kembali pada pemilu presiden dan parlemen tahun 2013. Ia terpilih sebagai presiden Ekuador dalam pemilihan 17 Februari 2013.
Partai Alianza mendominasi suara di 22 propinsi dari total 24 propinsi yang ada di Ekuador. Partai Alianza memperoleh kursi parlemen Asamblea Nacional sebanyak 91 dari 137 kursi di parlemen, dan menjadi partai penguasa yang mendominasi parlemen.
Ibukota Ekuador adalah Quito atau San Francisco de Quito yang terletak di lembah sebelah barat gunung Pichincha, sebuah gunung berapi aktif di Pegunungan Andes. Keadaan cuaca yang dingin hingga 9 derajat celcius menyebabkan jaket atau pakaian tebal adalah pakaian yang harus selalu digunakan.
Negara ini termasuk negara yang maju namun juga angka kekerasan dan penggunaan senjata api masih sering terjadi. Oleh karena itu terdapat polisi dan pihak keamanan dimana-mana. Namun keamanan masih terjamin.
Sepulang dari Ekuador, saya beserta rombongan DPD RI akan mengunjungi Kota Amsterdam di Belanda. Semoga kunjungan saya kali ini memberikan banyak inspirasi dan dapat bermanfaat buat Aceh.[]
Laporan langsung Anggota DPD RI Fachrul Razi dari San Francisco de Quito, Ekuador. Senator ini adalah salah satu putra Aceh yang melenggang ke Senayan, Jakarta pada pemilihan umum legislatif tahun lalu.
Editor: Boy Nashruddin Agus