Sebagian pasangan kerap mempertontonkan kebahagiaan mereka. Foto liburan atau makan malam romantis, atau status membahagiakan saat menanti buah hati bisa menerbitkan rasa iri.
Sementara sebagian pasangan merasa kehidupan asmara mereka mulai dihinggapi kebosanan dan rutinitas. Walaupun gairah tetap ada, dorongan itu telah berkurang seiring makin lamanya bersama. Akibatnya, timbul berbagai pertanyaan mengenai kehidupan Anda bersama pasangan. Apakah hubungan kalian sama membahagiakan seperti orang lain?
Sejumlah penelitian dapat menjawab pertanyaan ini. Singkatnya, kebahagiaan adalah sesuatu yang relatif dan tak seperti apa yang terlihat. Berikut sejumlah studi tentang hubungan bahagia seperti dilansir Yourtango.
Mereka yang berselingkuh lebih bahagia
Membahagiakan pasangan tidak lantas membuat mereka betah hidup bersama dengan satu pasangan. Studi Universitas Rutger menunjukkan hasil mengejutkan. Sebagian besar pria menikah yang berselingkuh mengaku bahagia dalam hubungan pernikahan mereka.
Pasangan bahagia rutin bertengkar
Lebih tepatnya, pasangan yang dekat satu sama lain beradu argumen secara sehat sekali seminggu. Sebuah studi Florida State University menemukan bahwa pasangan dengan kebiasaan mengungkap kemarahan dengan jujur lebih bahagia dalam jangka panjang. Studi yang dilakukan terhadap 100 ribu orang menemukan, 90 persen mereka yang paling bahagia adalah yang tak pernah mencaci pasangan.
Pasangan tanpa anak lebih bahagia
Menikah dan tak memiliki anak? Anda mungkin lebih bahagia karenanya. Sebuah studi menemukan, pasangan yang memiliki anak cenderung lebih stres dan kurang tidur, sementara pasangan tanpa anak lebih bahagia. Alasannya, pasangan dapat menghabiskan waktu berdua lebih banyak daripada waktu berperan sebagai orang tua.
Seks tak selalu jadi kunci kebahagiaan
Sebagian orang beranggapan pasangan paling bahagia adalah mereka yang paling bercinta. Tetapi pasangan tak harus selalu bercinta untuk untuk lebih dekat satu sama lain. Peneliti Cornell University yang mempelajari hampir 600 pasangan menunjukkan menunggu lebih lama untuk berhubungan seksual di awal hubungan meningkatkan kebahagiaan di kemudian hari.
'Pasangan romantis' di FB seringkali kamuflase
Foto terbaru yang memperlihatkan pasangan sedang makan malam atau liburan romantis di media sosial sebenarnya pertanda waspada. Laporan dari 1,3 juta pengguna Facebook menunjukkan pasangan yang memiliki lingkaran teman yang sama lebih mungkin berpisah. Dalam studi lainnya, empat dari lima pasangan menuduh FB sebagai penyebab perpisahan. | sumber : viva
Editor: